Harga Pokok Penjualan Dan Jurnal Penyesuaian
Setelah tahap pemostingan, langkah selanjutnya yaitu penghitungan Harga Poko Penjualan (JPP) dan jurnal penyesuaian. Untuk mengetahui rumus dan cara perhitungan HPP serta cara pencatatan jurnal penyesuaian, perhatikan pembahasan di bawah ini dengan teliti!
Saldo-saldo yang terdapat dalam neraca saldo yang biasanya memerlukan jurnal adaptasi antara lain sebagai berikut.
1. Harga Pokok Penjualan (HPP)
Apabila perusahaan menerapkan metode pencatatan persediaan secara prepetual fisik, maka besarnya harga pokok barang yang terjual sanggup ditentukan setiap dikala terjadi penjualan yaitu setiap menciptakan jurnal penjualan sekaligus mencatat jurnal harga pokok penjualan. Namun demikian, perhitungan harga pokok penjualan tetap dilakukan sebagai komponen dari laporan keuntungan rugi yang tersaji dalam laporan keuangan. Perhitungan harga pokok penjualan dibentuk pada final periode akuntansi, yaitu pada waktu disusun laporan keuangan. Penyajian harga pokok penjualan ini sanggup dibentuk secara terpisah dari laporan keuntungan rugi. Adapun formulasi perhitungan harga pokok penjualan yaitu sebagai berikut.
2. Jurnal Penyesuaian
Sebagian data yang ada pada neraca saldo belum mengatakan data yang sebenarnya, masih ada beberapa data yang belum tercatat atau disesuaikan. Oleh alasannya yaitu itu, untuk menyesuaikan saldo-saldo asumsi yang belum sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya, maka pada final periode akuntansi dibuatkan jurnal penyesuaian. Selain itu, dipakai juga untuk mencatat transaksi yang telah dicatat, tetapi memerlukan koreksi semoga nilainya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.Saldo-saldo yang terdapat dalam neraca saldo yang biasanya memerlukan jurnal adaptasi antara lain sebagai berikut.
Itulah pembahasan IPS Ekonomi mengenai Harga Pokok Penjualan dan Jurnal Penyesuaian, semoga pembahasan ini sanggup bermanfaat bagi semua orang dan sanggup membantu teman-teman belajar.
