Sistem Ekskresi Pada Binatang Vertebrata Dan Invertebrata (Avertebrata)
Halo teman-teman kali ini saya akan membahas tentang Sistem Ekskresi Pada Hewan Vertebrata dan Invertebrata (Avertebrata), pembahasan tersebut akan saya bahas secara lengkap biar gampang di mengerti dan gampang di pelajari oleh teman-teman, Sebelumnya kita sudah membahas tentang Sistem Pernapasan pada Hewan Avertebrata dan Vertebrata jangan lupa dibaca juga artikelnya. Kembali lagi pada sistem ekskresi hewan, Langsung saja simak penjelasannya dibawah ini.
# Sistem Ekskresi pada Vertebrata
Alat ekskresi pada Vertebrata yakni ginjal. Tipe ginjal pada Vertebrata, yaitu pronefros, mesonefros, dan metanefros.
1. Ikan
Alat ekskresi pada ikan berupa sepasang ginjal mesonefros. Mekanisme ekskresi pada ikan yang hidup di air tawar berbeda dengan yang hidup di air laut.
[!] Mekanisme Ekskresi Ikan Air Tawar
Pada ikan air tawar, untuk menghindari supaya tidak terlalu banyak air yang masuk ke dalam badan dilakukan dengan cara sedikit meminumnya namun banyak mengeluarkan urine. Selain itu, tubuhnya dilindungi oleh kulit dan sisik-sisik yang tidak gampang dilalui oleh air, serta terjadi pertukaran air dan garam melalui selaput tipis di dalam insang dan mulutnya.
Untuk mengimbangi kehilangan garam dari dalam tubuhnya, maka air tawar akan mengeluarkan urine yang sangat encer melalui ginjalnya dan mengabsorpsi garam secara aktif melalui sel-sel khusus yang terdapat pada insangnya.
[!!] Mekanisme Ekskresi Ikan Air Laut
Ikan air bahari akan selalu mempunyai kecenderungan kehilangan air, sehingga terancam ancaman dehidrasi. Untuk mengatasinya maka selain dilengkapi dengan selubung kulit dan sisik-sisik yang kedap air, ikan air bahari banyak minum dan sedikit mengeluarkan urine. Garam-garam yang masuk bersama air yang diminumnya akan dikeluarkan secara aktif melalui insang.
2. Amfibi
Alat ekskresi amfibi berupa ginjal mesonefros. Zat-zat ibarat urine, garam-garam, dan air yang berlebihan akan diserap dan dikeluarkan oleh ginjal. Zat sisa yang diambil oleh ginjal akan disalurkan melalui ureter menuju ke kantong kemih. Kemudian urine dikeluarkan melalui kantong kemih ke kloaka.
3. Reptil
Alat ekskresi pada reptil yakni sepasang ginjal metanefros. Zat-zat sisa metabolisme diekskresikan pada ginjal dan bermuara di kloaka. Pada kulit reptil terdapat kelenjar penghasil asam urine yang berfungsi untuk mengusir musuhnya. Hasil ekskresi reptil yakni asam urat. Asam urat yang dikeluarkan berbentuk pasta (bubur) berwarna putih. Sisa air direabsorpsi oleh bab tabung ginjal.
4. Burung
Alat ekskresi burung berupa paru-paru, ginjal (metanefros), dan kulit. Saluran ekskresi, dan jalan masuk pencernaan bersatu dan bermuara pada kloaka. Burung tidak mempunyai kantong urine sehingga urine yang dihasilkan oleh ginjal eksklusif bercampur dengan sisa pencernaan di kloaka. Zat sisa nitrogen dibuang sebagai asam urat. Asam urat ini dikeluarkan melalui kloaka sebagai kristal putih yang bercampur dengan feses. Pada burung laut, selain mengekskresi asam urat juga mengekskresikan asam urat juga mengekskresikan garam.
# Sistem Ekskresi pada Avertebrata (Invertebrata)
Pada binatang Avertebrata atau Invertebrata belum terdapat sistem ekskresi. Oleh alasannya yakni itu, binatang Avertebrata mempunyai alat dan cara ekskresi khusus.
1. Protozoa
Protozoa mempunyai vakuola kontraktil untuk melaksanakan proses ekskresi. Vakuola kontraktil bekerja secara periodik untuk mengatur kadar air dalam sel. Pada dikala mengeluarkan air, sisa-sisa metabolisme ikut dikeluarkan.
2. Platyhelminthes
Contoh Platyhelminthes yakni Planaria. Alat ekskresi pada Planaria, yaitu sel api. Cairan badan yang melewati sel api akan di saring, sedangkan zat-zat sisa akan diserap oleh sel api. Di dalam sel api terdapat silia. Gerakan silia akan mendorong zat-zat sisa ke arah jalan masuk campuran yang selanjutnya akan dibuang keluar badan melalui lubang ekskresi.
3. Annelida
Contoh Annelida yakni cacing tanah. Alat ekskresinya, yaitu nefridium. Pada dikala cairan melalui nefridia, zat-zat yang diperlukan oleh badan akan diserap oleh darah, sedangkan zat-zat sisa yang tidak diperlukan oleh badan akan ditampung didalam kantong kemih dan balasannya akan dikeluarkan melalui nefridiofora, yaitu lubang nefridium yang terdapat pada permukaan setiap ruas tubuh.
4. Insekta
Alat ekskresi insekta yakni pembuluh Malpighi yang menempel pada ujung anterior usus belakang. Zat-zat sisa metabolisme berupa senyawa nitrogen yang berasal dari cairan badan di dalam darah diubah menjadi asam urat. Asam urat akan diserap oleh pembuluh Malpighi, kemudian diteruskan ke usus yang terdapat di dalam rektum. Sel-sel usus yang terdapat pada rektum akan menyerap air yang berlebihan sebelum dikeluarkan dari tubuh, sehingga kotoran serangga akan berbentuk butiran-butiran.
Demikian artikel mengenai Sistem Ekskresi Pada Hewan Vertebrata dan Invertebrata (Avertebrata) semoga ini sanggup bermanfaat bagi semua orang.